1. Reaksi Oksidasi pada Alkana
Senyawa
yang terbentuk dari hasil reaksi dengan oksigen dinamakan oksida sehingga
reaksi antara oksigen dan suatu unsur dinamakan reaksi oksidasi.
Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen
menghasilkan karbon dioksida dan air disebut dengan reaksi pembakaran.
Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada senyawa hidrokarbon berikut.
CH4(g) + O2(g) → CO2(g)
+ H2O(g)
Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan
reaksi oksidasi. Pada senyawa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2)
mengandung satu atom karbon. Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan
oksidasi nol maka bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah –4,
sedangkan bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.
Bilangan
oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi),
sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun.
Alkana
dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi pembakaran ini selalu
menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana digunakan sebagai bahan
bakar. Secara rata-rata, oksidasi 1 gram alkana menghasilkan energi
sebesar 50.000 joule.
Reaksi
pembakaran sempurna:
CH4
+ 2 O2-> CO2 + 2 H2O + energi
Reaksi
pembakaran tidak sempurna:
CH4
+ 3/2 O2-> CO + 2 H2O + energi
Permasalahan :
Dalam reaksi pembakaran ada
pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Yang kita ketahui jika pembakaran
sempurna itu kadar oksigennya terpenuhi (tinggi) sedangkan dalam pembakaran tidak
sempurna kadar oksigen terbatas. Yang ingin saya tanyakan, Apakah ada perbedaan
dari pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna selain ditinjau dari
kadar oksigen yang digunakan apakah ada kemungkinan gas lain selain oksigen
seperti nitrogen, hydrogen dll yang kita ketahui udara itu bukan hanya oksigen
saja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar